Pages

Jumat, 29 November 2013

Muay Thai, bela diri ala thailand


Asal usul bela diri Muay Thai Boxing terjalin dengan kuat oleh sejarah Thailand itu sendiri karena Muay Thai Boxing mulai muncul sejak invasi oleh negara-negara tetangga ketika Thailand masih dalam masa pembentukan pemerintahan/negara.Ketika itu masyarakat Thailand berusaha memiliki kemampuan pribadi untuk membela diri sendiri jika bertemu musuh. Pada masa-masa awal perkembangannya, seni bela diri ini menggunakan senjata-senjata pendek seperti tombak pendek dan belati pendek.


Selanjutnya, perkembangan metode duel ini mulai meluas. Senjata tangan kosong yang melibatkan kepala, tinjuan kepalan tangan dan kaki mulai digunakan. Tidak diragukan lagi, akhirnya sistem inilah yang kemudian digunakan sebagai senjata (menggunakan tubuh bukan senjata berupa alat), dan merupakan ilmu bela diri yang praktis di medan pertempuran yang akhirnya diberi nama Muay Thai Boxing.Sejarah awal keberadaan seni bela diri ini tidak banyak meninggalkan bukti tertulis, lebih kepada cerita turun temurun dari generasi ke generasi sehingga sulit melacak kebenarannya. Setidaknya yang pasti, para pemimpin militer Thailand memiliki kemampuan beladiri Muay Thai Boxing sebagai keahlian pribadi.

Rakyat Thailand di berbagai wilayah dan berbeda provinsi tidak akan lupa untuk menyalakan televisi dan berkumpul bersama untuk menyaksikan kejuaraan Muay Thai Boxing di mana seluruh petarung profesional memiliki nama ring yang resmi, di mana nama ring itu muncul pertama sebagai nama resmi mereka. Setelah itu, nama kedua menunjukkan nama basis pelatihan mereka.Saat ini di Thailand baik tua, muda, anak-anak banyak yang mengikuti pelatihan Muay Thai Boxing secara teratur guna menjaga stamina, mendapatkan kemampuan bela diri atau bahkan untuk menggondol gelar juara seperti yang diperebutkan pada Kejuaraan Dunia Muay Thai Boxing yang melibatkan berbagai negara di dunia. Ternyata keahlian dan juga seni bela diri masyarakat Thailand kuno dapat terus dipertahankan, bahkan menjadi kejuaraan dunia yang diakui.





0 komentar:

Posting Komentar